Rabu, 27 April 2011

Perairan Darat


Oleh:
Dra. Batin Wardah
(Guru Geografi SMAN 1 Cibungbulang)


SIKLUS 2 TINDAKAN 1

Setelah mempelajari materi bahan ajar ini, Anda diharapkan dapat :

1. 1. menjelaskan proses terjadinya siklus air dipermukaan bumi

2. 2. menjelaskan berbagai jenis perairan darat :

a. air tanah dan air permukaan

b. danau

c. rawa

d. sungai

e. menjelaskan penyebab dan usaha mengurangi banjir

HIDROSFER

Sebagian besar permukaan bumi kita terdiri atas perairan. Ada perairan laut dan perairan darat. Lapisan perairan di bumi tersebut kita kenal sebagai lapisan hidrosfer.

Berikut ini akan kita bahas mengenai hidrosfer dan dampaknya terhadan kehidupan di muka bumi.

A. Unsur-Unsur Utama Siklus Hidrologi

Secara garis besar, di muka bumi ini terdapat dua jenis air, yaitu air :awar dan air laut. Air tawar yang terdapat di daratan disebut perairan darat. Air laut yang berkadar garam tinggi terdapat di lautan disebut perairan lout. Volume air di muka bumi seluruhnva diperkirakan sekitar 1.400 juta km3. Dengan perbandingan 97,5%, volume air laut dan 2,5% volume air tawar. Air merupakan bagian terpenting bagi makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Sumber utama perairan yang ada di daratan adalah berasal dari lautan.

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu­ribu pulau yang dikelilingi oleh laut-laut. Indonesia sering juga disebut Negara Maritim, karena hampir 3 luas Indonesia terdiri atas Laut.

Perairan laut meliputi semua badan air yang terdapat di lautan. Sebaliknya, perairan darat airnya berasal dari laut melalui suatu proses yang disebut siklus hidrologi atau siklus air. Perairan darat ini terdiri atas sungai, danau, rawa, air dalam tanah, dan sebagainya.

Siklus air adalah rantai peredaran air yang disebut juga siklus hidrologi. Siklus air ini ada tiga macam, yaitu siklus air kecil, siklus air sedang, dan siklus air besar.

1. Siklus Air Kecil

Akibat penyinaran matahari ter­hadan samudera atau laut menimbul­kan penguapan dan terbentuklah awan. Karena awan jenuh maka terjadilah hujan di laut tanpa melalui daratan.

B. Berbagai Jenis Perairan

Seperti sudah diuraikan di atas, jenis perairan ada dua macam, perairan darat dan perairan Laut.

1. Perairan Darat

Perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, air beku (es dan salju) air tanah, dan air di udara (gas uap air dan air hujan). Semuanya itu berupa air tawar, kecuali di rawa dekat pantai yang berair payau. Volume air tawar terdapat di daratan bumi sekitar 35 juta km2 atau 2,5% dari seluruh benda cair di permukaan bumi.

a. Air Tanah dan air permukaan

Air tanah adalah air yang terdapat atau tersimpan di dalam tanah. Air tanah berasal dari air hujan, laut, atau magma. Air tanah yan­g berasal air hujan disebut air vados atau air tua. Air ini mengandung air berat (H) atau tritium. Tritium adalah suatu unsur yang terdapat pada atmosfer dan berada di dalam tanah karena turun bersama-sama air hujan. Air tanah yang melintasi dapur magma disebut air juvenil.

Air juvenil belum mengalami siklushidrologi. Air ini merupakan air baru yang ditambahkan pada zona kejenuhan dari kulit bumi yang dalam. Kedalaman air antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya tidak sama. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1) permeabilitas tanah;

2) kemiringan lahan;

3) jarak tempat dengan laut atau danau.

Adapun manfaat air tanah adalah sebagai berikut:

1) 1). merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi;

2). membasahi tanah dan sekaligus mengikat butir-butir tanah yang satu dengan yang lain;

3). menyediakan air bagi tumbuh-tumbuhan;

4). merupakan persediaan air bersih secara alam

Air tanah di lapisan dangkal disebut phreatic dan di lapisan dalam disebut air tanah dalam. Sumur gali berair banyak dan tetap jika galiannya mencapai lapisan phreatic. Mata-mata air sumbernya berasal dari lapisan phreatic dan air tanah dalam.

Air tanah merupakan air tawar yang paling bersih. Hal ini disebabkan terserapnya air permukaan ke dalam lapisan batuan tanah. Air ini dibersihkan dan dinetralkan derajat keasamannya. Air tanah atau air di bawah permukaan bumi ini menjadi sumber mata air, anak sungai, induk sungai, dan mengisi sumur-sumur.

Air tanah berasal dari:

a. hujan;

b. salju yang mencair;

c. bentuk curahan lain, misalnya perembesan dari buangan rumah tangga dan laut;

d. uap dari magma.

Jumlah air yang merembes ke dalam tanah bergantung pada hal-hal berikut ini:

a. jumlah total curahan;

b. tingkat pencurahan (jika hujannya tidak begitu besar, air akan lebih meresap ke dalam tanah, tetapi jika hujannya besar, air lebih banyak mengalir sebagai air permukaan);

c. kemiringan lereng, makin curam lereng maka air permukaar.mengalir dengan cepat dan perembesannya sedikit;

d. keadaan lubang-lubang (liang-liang) batuan;

e. formasi tanah yang memungkinkan air merembes (jika batuan tanahnya permeabel maka tanah dapat ditembus air, tetapi jika impermeabel maka tanah itu tidak dapat ditembus atau dilewati);

f. kemiringan batuan (jika lapisan batuannya datar, kecepatan air mengalir lebih lebih lambat dibanding lapisan batuan yang miring);

g. jumlah uap air dalam atmosfer juga akan menentukan seberapa jauh akan menembus ke dalam tanah.

b.Potensi Air Permukaan dan Air Tanah

1). Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang jatuh dari atmosfer dan keluar dari mata air, kemudian mengalir di atas permukaan tanah, masuk ke sungai besar dan sungai kecil, kolam-kolam, danau-danau, rawa, dan sumur.

Potensi air permukaan dan air tanah, yaitu sebagai berikut:

a) sebagai sumber air minum, baik melalui sumur maupun pengeboran

b) sebagai sumber tenaga, yaitu dari tenaga air waduk atau danau dibuat PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air);

c) sebagai irigasi (dari waduk atau danau);

d) air di sungai merupakan tempat persediaan ikan secara alami, air di waduk dibuat faring terapung;

e) sebagai sarana transportasi, seperti yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pinggir sungai besar maupun danau;

f) sebagai bahan pembantu dalam proses industri;

g) sebagai sarana olahraga, misalnya arung jeram, lomba dayung, renang, dan sebagainya.

c. Danau

Danau adalah massa air yang seluruhnya dikelilingi daratan, berbentuk cekungan yang lebih dalam dari telaga atau laguna.

1). Jenis-jenis danau berdasarkan proses terjadinya adalah sebagai berikut :

a) Danau tektonik, yaitu danau yang terjadi karena peristiwa tektonisme. Misalnya, Danau Towuti, Danau Poso, dan Danau Tondano di Sulawesi, Danau Matana, Danau Maninjau, dan Danau Singkarak di Sumatera.

b) Danau vulkanik, yaitu danau yang terjadi karena peristiwa vulkanisme atau gunung meletus. Misalnya, Danau Batur di Bali dan Danau Gunung Kelud di Jawa Timur.

c) Danau tektonovulkanik, yaitu danau yang terjadi karena peristiwa tektonisme dan vulkanisme. Misalnya, Danau Toba di Sumatera Utara.

d) Danau karst atau kapur, yaitu danau yang terjadi di daerah kapur akibat proses pelarutan batuan kapur oleh air hujan. Misalnya, Danau Karst di Gunung Kidul, Jawa Tengah.

e) Danau gletser, yaitu danau yang terjadi karena adanya erosi di daerah es. Misalnya, Danau Superior di Amerika Serikat.

f) Danau bendungan, yaitu danau yang terjadi karena aliran sungai yang terbendung, baik secara alami maupun buatan manusia. Misalnya, Bendungan Jatiluhur, Bendungan Kayang Kates, Bendungan Riam Kanan, Bendungan Gajah Mungkur, Bendungan Prijetan, dan Bendungan Wadas Lintang.

2) . Manfaat danau adalah sebagai berikut:

a) sebagai sumber mata pencarian penduduk sekitar (perikanan darat);

b) sebagai pusat pembangkit listrik;

c) sebagai objek wisata;

d) tempat kegiatan olahraga dayung dan ski air.

3) . Faktor-faktor kerusakan danau meliputi:

a) berkuyangnya debit aliran sungai yang masuk;

b) volume penguyangan air lebih besar daripada volume aliran air yang masuk ke danau;

c) adanya gerakan tektonik yang menyebabkan terjadinyapengangkatan dasar danau;

d) pendangkalan danau yang disebabkan oleh adanya endanan sungai;

e) adanya polutan yang masuk ke danau sehingga menyebabkan

terjadinya pencemaran pada danau.

4) . Upaya-upaya pelestarian danau meliputi:

a) penjagaan kelestarian hutan dan penghijauan daerah di sekitar sungai yang menuju ke danau;

b) pencegahan masuknya polutan yang berasal dari pabrik ke aliran sungai;

c) pembinaan masyarakat penangkap ikan di danau agar tidak menggunakan bahan peledak;

d) pembinaan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang menuju ke danau agar tidak membuang sampah ke sungai;

e) pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestar lingkungan hidup.

d. Rawa

Rawa adalah daerah yang selalu tergenang air, terdapat di daerah dataran rendah. Adapun jenis-jenis rawa adalah sebagai berikut:

1) rawa tergenang, yaitu rawa yang terjadi karena dataran rendah yang selalu tergenang air;

2) rawa pasang surut, yaitu rawa yang terjadi karena pengaruh air pasang dan air surut laut.

e. Sungai

Sungai adalah massa air yang mengalir secara alami pada suatu lembah dan bermuara di laut danau, atau di sungai lain. Jenis-jenis sunga: adalah sebagai berikut:

1) Jenis sungai berdasarkan asal airnya:

a) sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan;

b) sungai gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari cairan gletser yang mencair;

c) sungai campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari campuran antara air hujan dan air gletser.

2) Jenis sungai berdasarkan genesanya (asal terjadinya):

a) sungai konsekuen longitudinal, yaitu sungai yang arah alirannya sejajar dengan arah antiklinal;

sungai konsekuen lateral, yaitu sungai yang arah alirannya sejajar dengan kemiringan lereng;

b) sungai subsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya menuju ke sungai konsekuen lateral;

c) sungai resekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sejajar dengan sungai konsekuen lateral dan menuju sungai subsekuen;

d) sungai obsekuen, yaitu sungai yang menuju ke sungai subsekuen dan arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen lateral.